Langsung ke konten utama

KONDISI UMUM DEMOGRAFIS DESA KLAMPOK


Penduduk Desa Klampok setiap tahun mengalami mobilitas penduduk yang cukup padat baik itu penduduk yang pindah dari Desa lain maupun penduduk yang datang di Desa Klampok, hal ini sangat nampak padat bahwa penduduk Desa Klampok pada  tahun 2017 mencapai 12.255 jiwa terdiri dari laki-laki 6.152 jiwa dan perempuan 6.103 jiwa.

    DATA SARANA DAN PRASARANA DESA YANG ADA :
No
N a m a
Jumlah
Kondisi
1
Kantor Desa
1
Baik
2
Balai Desa
1
Baik
3
Masjid
9
Baik
4
Musholla
22
Baik
5
Gedung TK
4
Baik
6
Gedung SD Negeri / MI
5/ 2
Baik
7
Gedung SLTP/MTS
2/ 2
Baik
8
Gedung SLTA/MA
1/ 1
Baik
9
Posyandu
11
Baik
10
Polindes
1
Baik
11
Puskesmas pembantu
1
Baik
12
Sumber air bersih
3
Baik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LETAK GEOGRAFIS DESA KLAMPOK

Desa Klampok merupakan salah satu dari 14 (empat belas) desa di Kecamatan Singosari, berjarak ± 3 km ke arah timur dari ibukota Kecamatan Singosari dan ± 30 km ke arah barat laut dari kota Malang, dilihat secara geografis berada diketinggian ± 85 m dari permukaan air laut dengan suhu udara rata-rata 25 °C. Sedangkan batas-batas wilayah desa Klampok   sebagai berikut : o    Sebelah Utara           :   Desa Gunungrejo o    Sebelah Selatan        :   Desa Purwoasri            o    Sebelah Barat           :   Desa Ngenep o    Sebelah Timur           :   Kelurahan Pagentan Potensi daerah yang bisa dikembangkan adalah usaha kecil berupa industri Batu Bata, perdagangan, pertanian, peternakan, perik...

SEJARAH DESA KLAMPOK

Dahulu kala, bermula dari runtuhnya Kerajaan Mataram, ada sebagian kelompok orang yang melarikan diri ke suatu tempat yang saat ini bernama Dukuh Dawu’an. Diantara orang-orang yang melarikan diri tersebut ada sosok orang yang paling dihormati dan disegani bernama Mbah Semar karena dianggap orang yang paling kuat dan pintar. Selang waktu yang cukup lama, terjadi lagi sekelompok orang yang melarikan diri akibat runtuhnya Kerajaan Majapahit. Sekelompok orang itu berlari tanpa tujuan, ada yang lari ke arah utara (lereng Gunung Bromo) dan menetap sampai sekarang yang dinamai Suku Tengger dan sebagian lainnya bersembunyi di hutan yang tidak jauh dari lereng Gunung Bromo. Hutan atau tempat bersembunyinya tersebut dinamai “Kedung Batang”  dan pimpinan dalam sekelompok orang yang melarikan diri ini bernama Mbah Grudin. Berbeda dengan keadaan di tempat persembunyian Mbah Semar, di tempat persembunyian Mbah Grudin ini berupa hutan belantara yang sangat berbahaya, selain banyak hewan bua...